—Bertemu, lalu bersama.

Jenoah itu populer, terlalu populer. Mungkin seantero sekolah tidak ada yang tidak pernah mendengar namanya. Wajahnya yang tampan rupawan begitu mencolok tiap kali berada di kerumunan.

Sebenarnya tanpa perlu bersosialisasi sana-sini pun ia akan dikenal begitu saja, tapi ia berteman dengan Nalapraya yang mau tidak mau pergi kemanapun mereka akan di sapa puluhan gadis.

” Halo Jeje...”

“Selamat pagi Jenoah...”

” Hai ganteng ...”

” Je mau ke kantin bareng gak?”

Resiko berteman dengan pecinta wanita re; Nalapraya.

Belum lagi dengan Harsa yang rasanya di tiap kelas dia punya teman, setiap belokan, setiap naik tangga ada saja kenalannya. Mau tidak mau lagi Jenoah akan di sapa banyak gadis.

” Kata gue Jeje tuh menyia-nyiakan ketampanan, cakep ga manusiawi begini masih aja jomblo. Noh cewek pada ngantri tinggal lo tunjuk aja.” Komentar Harsa di suatu pagi, ketika mereka sedang sarapan di kantin. Mereka tengah di pand