Dengan menahan kesal Sesilia menghapus kumis palsu yang baru ia gambar beberapa jam lalu di wajah tampan Mahes.

Sejujurnya ia gugup, di tatap begitu sinis — menurut Sesil, oleh Mahes. Padahal sebenarnya laki-laki itu tengah memperhatikan wajah ayunya.

“Dah!” Sesil beranjak menjauhkan jarak mereka begitu selesai dengan pekerjaan nya, tapi rupanya Mahes kembali memangkasnya dengan menarik perempuan yang lebih muda 6 tahun dibawahnya itu.

Tentu tanpa aba Sesil jatuh diatasnya, belum sempat berteriak merealisasikan keterkejutan nya ranumnya justru dibungkam hangat oleh milik sang tuan. Sesilia melotot, ini adalah pertama kali Mahes memberikan sentuhan intim setelah sebulan lebih mereka bekerjasama.

Begitu kecupannya dilepas, dengan gugup Sila membenarkan duduknya. Pura-pura merapikan anak rambutnya adalah gestur untuk menutupi salah tingkahnya.

“Menginap saja.” Tanpa menjawab Sila langsung beranjak meloncat ke arah ranjang, ia segera menutup tubuhnya dengan selimut, demi tuhan selain salah tingkah Sila merasa jantungnya berdegup tidak normal berada di dekat Mahes.