— Pulang.

Setelah tadi akhirnya mereka memutuskan untuk kembali berteman, kini keduanya menikmati perjalanan pulang bersama.

Harsa menawarkan tumpangan ketika Selena dan Catherine pamit pulang terlebih dulu tadi. Raline sebenarnya ingin pulang bersama Dewa saja, tapi pemuda itu menolaknya mentah-mentah.

Memang sepertinya sengaja membuatnya dan Harsa pulang bersama.

Dulu dia sering membayangkan bagaimana jika ia pulang ke asrama di antarkan Harsa, tapi cuma sebatas khalayan tentunya. Usia mereka terlalu muda, kemana-mana dulu harus di antar sang manager.

Tapi siapa sangka malam ini bisa terwujud tanpa di rencanakan seperti ini, bukan lagi di antar ke asrama. Tapi pulang ke rumah orang tuanya.

Playlist yang terputar di mobil Harsa menemani perjalanan mereka, pukul satu dini hari. Tapi Raline merasa tidak mengantuk sama sekali, apalagi dengan Harsa yang memberinya topik obrolan apa saja.

Sebenarnya mereka ini satu suara, punya pola pikir yang sama dan kepribadian yang cenderung mirip. Makanya begitu klop ketika mengobrolkan sesuatu. Kesukaannya pun banyak kesamaannya.

Sayang sekali bukan jika hanya berteman? Hehehe.

“ Lo udah dengerin lagu baru gue belum?” tanya Harsa ketika lagu barunya terdengar mengisi perjalanan mereka.

“ Udahlah, selalu enak. Gila highnote lo dari dulu gak pernah gagal.” Harsa tak bisa menahan senyumnya ketika Raline baru saja memujinya.

Sudah lama rasanya tidak tersipu karena di puji perempuan begini.

Pada bait bagian Harsa keduanya reflek menyanyi bersama,

“ You always be my favourite...”

Lalu saling menoleh berpandangan, dan tawa keduanya pecah.

Sepertinya ini yang di sebut pulang.

Benar-benar pulang, semoga ya! Tapi ingat perjalanan mereka masih begitu panjang.
Akan banyak terjalnya, meliuk naik turun tentunya. Memang untuk sekarang cukup berteman baik saja, bagaimana kedepannya itu urusan tuhan.

Tapi malam ini sepertinya Harsa menyadari sesuatu, senyuman dan tawa Raline ternyata masih tetap menjadi favoritnya.

Tak tergantikan.