— sekawan.
Harsa duduk selonjoran di atas pasir pantai menikmati semilir angin sore dan menatap kemanapun asal bukan pada sejoli yang sedang berlarian di tepi pantai, bermain ombak.
” Mau es degan?” Raline menyodorkan kelapa muda itu tepat di pipi Harsa.
Membuat pemuda itu menatapnya heran, gadis itu hanya membeli satu kelapa muda?
” Cuma satu?”
” Hemat.”
” Bentar deh munaroh, lo kan beli kelapa muda bawa dompet gue, udah gitu kacamata gue juga lo pake dan sekarang lo cuma bawa satu kelapa buat lo sendiri lagi?”
Raline memutarkan bola matanya malas mendengar omelan Harsa, ia lalu memasukkan sedotan kedalam mulut pemuda itu supaya terdiam.
Satu kelapa muda berdua, asekk.
” Berisik banget lo jadi cowok, pantesan Radine lebih milih Nala.”
“MAKSUD!?” Harsa menatap sengit Raline, sarkas membantah ucapan itu.
Raline menunjuk Nala dan Radine dengan dagunya, “ menurut lo Radine lebih cocok sama lo apa sama Nala?”
” Cocok atau enggaknya di mata orang lain tuh gak ngaruh, selama merekanya saling suka kenapa harus mikirin prespektif orang lain? Yang menjalin hubungan kan mereka sendiri.”
Raline menatap takjub pada Harsa, tidak menyangka mendapatkan jawaban sebijak itu dari orang yang sedari tadi membuat perutnya kram karena terbahak.
” Lo suka sama Radine?” Pertanyaan Raline kali ini berhasil membuat mata Harsa akhirnya menatap pada suka cita yang di ciptakan Radine dan Nala.
Lalu ia hanya tersenyum, kemudian menggeleng.
Tidak, perasaannya harus segera mati bukan?
” Kalo suka tuh ngomong, keduluan temen lo tau rasa ntar.” Raline menepuk pelan pundak Harsa, lalu merebut kembali kelapa muda dari tangan pemuda itu.
” Udah pernah, rasanya sama aja. Patah hati soal biasa, nanti juga sembuh sendiri kuncinya cuma merelakan aja. “
Raline menyunggingkan senyumannya, lalu mengejek dengan tatapan mata.
” Bullshit gak sih? Klise banget berkorban demi sahabat.”
” Gapapa, asal mereka bahagia gue oke aja. Cewek banyak tapi gue cuma punya sahabat 3 aja.”
Raline kembali menatap takjub, ini cowok hatinya di buat dari apa?
” Bentar, ini lo udah pernah tertikung 3 kali?”
Harsa mengangguk lalu tertawa miris, menertawakan dirinya sendiri.
” Baik banget sih? Mending lo jadi cowok gue aja.” Kelakaran Raline membuat Harsa tertawa begitu keras, lalu merangkulkan tangannya di pundak gadis itu.
” Buat gue suka dulu sama lo.”