—Tentang Maya.
Ketika kedua orang tuanya bilang ia akan di jodohkan dengan putra konglomerat ternama Maya tidak lagi terkejut, toh hidupnya dari dulu sudah di atur. Tiap langkahnya saja sudah di tentukan orang tuanya.
Pertama kali bertemu Madaharsa, Maya jatuh hati. Ya siapa perempuan yang tidak jatuh hati pada laki-laki setampan dia?
Hanya sebatas naksir di pertemuan pertama, kala itu belum masuk pada fase mencintai. Tapi Maya pikir kelak ketika mereka menikah bukankah cinta akan hadir karena terbiasa?
Keduanya sepakat untuk menjalani pernikahan. Karena tidak ada cara lain untuk menolaknya, apalagi menentang orang tua Harsa, sama saja mengajukan diri di tembak mati.
Keduanya akhirnya mencoba menjalani pernikahan mereka selayaknya pasangan suami-istri lainnya. Menjalani hak-hak mereka, melaksanakan kewajiban mereka. Sekaligus menghadirkan cucu yang kedua orang tua mereka damba.
Cucu yang di gadang-gadang akan menjadi penerus tahta kejayaan bisnis Hestamma.
Tapi ternyata bayi itu tidak lahir sebagai laki-laki, simbol kekuatan keluarga.
Orang tua mereka pikir tak masalah, asal mereka mau kembali mencoba. Masih banyak waktu untuk melahirkan pewaris tahta.
Namun Maya menyadari Anesa Dyah Hestamma akan menjadi putri tunggal mereka ketika ia tak bisa membuat Harsa jatuh cinta.
Ya Maya pernah mencintainya, di awal pernikahan mereka.
Tapi benteng yang di bangun laki-laki itu terlalu tinggi, begitu sulit di patahkan. Maya tak lagi punya harapan ketika ia tau suaminya begitu mencintai wanita lain.
Ketika ia menyadari di rumah tangganya tak ada bahagia kecuali untuk Anesa, Maya memilih untuk berhenti. Namun Madaharsa enggan mengabulkannya.
” Maya mari saling bertahan dalam pernikahan ini, meski kita berdua tidak menginginkannya. Demi Anesa, ia harus merasakan hangatnya rumah dengan kelengkapan orang tua. Kamu boleh meminta apapun, apapun Maya,
......tapi jangan minta saya untuk mencintaimu. Saya tidak bisa.”
Itu tahun kedua pernikahan mereka, Maya akhirnya menyerah.
Sampai akhirnya Maya bertemu dengan laki-laki yang berhasil membuatnya jatuh cinta dan juga membalas perasaannya.
Iya, Maya menjalin hubungan dengan selain suaminya.
” Kamu bisa mencintai laki-laki lain Maya, itu adalah cara kamu bahagia. Terimakasih telah bertahan bersama untuk Anesa.”
Suami gila mana yang merestui istrinya berselingkuh?
Istrinya selingkuh.
Hanya Madaharsa mungkin, laki-laki itu juga tidak pernah mengusik kehidupan pribadi istrinya. Mereka bahkan seperti orang asing, dalam satu rumah.
Hanya untuk Anesa, kadang Maya muak dengan alasan itu.
Kenapa dulu Madaharsa tidak kawin lari saja dengan perempuan yang di cintainya itu? Dengan begitu kan Maya juga bisa mencari bahagianya.
” Maya, perempuan itu hanya seorang teman malam, yang entah apa arti saya di hidupnya. Mungkin saya memang mencintainya, tapi belum tentu dia juga memiliki perasan yang sama. Toh Ayah pasti akan membuatnya menderita jika saya memilihnya.”
Selanjutnya yang Maya tunggu adalah waktu, ia yakin cepat atau lambatpun orang tua Harsa akan meminta laki-laki itu menceraikannya.
Ingat, ia hanya melahirkan seorang putri.
Tapi siapa sangka, Maya merasa hatinya luar biasa lega ketika hari itu Harsa pulang memeluknya.
” Maya, saya bertemu dengan dia. Dia cantik luar biasa, dia melahirkan putra kami. Maya saya punya seorang putra.”
Ya tuhan terimakasih telah mengabulkan doa Maya secepatnya ini.
Sebentar lagi Maya, hanya sedikit bersabar supaya kamu akhirnya lepas dari ikatan pernikahan Madaharsa.